Pati, Penandatanganan naskah kerjasama Memorandum Of Understanding (MoU) Universitas Safin Pati (USP) dengan Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati dilakukan langsung oleh Rektor USP Dr. Murtono, M.Pd. dengan Kepala Desa Bageng Mohammad Zaenuri di aula balai desa, Kamis (31/8/2023).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor Univesitas USP Dr. Murtono, M.Pd, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Ir. Masruki Kabib, M.T., Dekan FKIP Dr. Masrum, Ketua LPPM Reynaldi Setya Rachim, M.Pd. PGSD, Dosen dan Civitas Akademika, Kepala Desa bersama perangkat Desa Bageng.
Rektor Universitas Safin Pati Dr. Murtono, M.Pd mengatakan, terlaksananya penandatangan MoU antara kampus USP dengan Desa Wisata Bageng merupakan perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian dan pengabdian masyarakat.
“Dengan terlaksananya MoU ini semoga para Dosen yang melaksanakan penelitian atau pengabdian masyarakat di Desa Wisata Bageng dapat berkontribusi untuk memperbaiki ekonomi masyarakat,” kata Murtono.
“Alhamdulillah di Desa Bageng kegiatan pengabdian masyarakat (desa binaan) dari Universitas Safin Pati merupakan yang pertama kali. Semoga dapat terjalin sinergitas dan berkelanjutan untuk ke depannya,” imbuhnya.
Murtono menyebutkan desa Wisata Bageng sebenarnya memiliki potensi yang banyak seperti Jeruk Pamelo, Kopi Muria, agro wisata dan wisata alam. Namun sayang masih belum terkelola secara optimal dan profesional.
“Nah itu nanti menjadi tugas dan PR bagi para dosen USP yang melakukan pengabdian disini untuk ikut membantu mengembangkan dan mengekplorasi potensi tersebut. Tolong juga dosen bisa membantu konten digital seperti website atau media digital sejenis agar Bageng dikenal luas,” pinta Rektor USP.
Sementara itu, kepala Desa Bageng Mohammad Zaenuri menyampaikan rasa terima kasih atas terlaksananya kegiatan MoU antara Desa Wisata Bageng dan Universitas Safin Pati.
“Saya mengharapkan Bapak/Ibu sebagai Dosen di Universitas Safin Pati Pati untuk membina Desa kami khususnya masyarakat kami yang mana mudah-mudahan dalam hal itu dapat meningkatkan ekonomi dan mingkatkan kesejahteraan masyarakat kami dan juga dapat menambah wawasan dan ilmu kepada masyarakat Desa Bageng,” ujar Zaenuri.
Ia menyebutkan bahwa Desa Wisata Bageng yang dirintis sejak 2019 sudah dikenal luas sebagai penghasil jeruk pamelo yang terkenal manis dan besar. Namun akibat adanya pandemi di tahun 2020 mengakibatkan aktivitas kepariwisataan terhenti dan stagnan.
“Ikon unggulan desa wisata ini adalah buah jeruk pamelo yang dikenal karena cita rasanya yang enak. Khusus perkebunan di taman jeruk pamelo dikelola pengelola Desa Wisata Bageng, sedangkan di luar itu milik masyarakat Desa Bageng sendiri,” bebernya.
Zaenuri menambahkan terdapat juga wisata Air Terjun Banyulawe yang memiliki pesona alam yang menakjubkan. Air terjun ini berada di Dukuh Pondokan yang merupakan wilayah tertinggi di Desa Bageng.
“Ada juga camping ground di Bukit Tutupan bagi yang ingin bermalam di alam. Area ini juga menjadi destinasi unggulan di Desa Wisata Bageng,” bebernya. (Humas)